FELINA dan ALIN, 18 tahun, cantik, adalah dua sahabat yang baru saja memasuki perguruan tinggi. Seperti pada umumnya mahasiswa, mereka pun melalui OSPEK kampus. Di Ospek inilah FELINA dan ALIN mengalami banyak kejadian.
FELINA diam diam jatuh cinta kepada MARIK, 21 tahun, keren, kakak kelas mereka yang selalu melindungi. Sementara ALIN, justru kebalikannya. ALIN mengalami peristiwa yang mengerikan. Yakni ketika mereka menjalini OPSPEK LANJUTAN yang di adakan di HUTAN KAYU MATI, ALIN mengalami kesurupan. Ini awalnya ketika ALIN dkk dalam acara jurik malam tersesat kesebuah lubang besar yang ternyata adalah sebuah kuburan. Di sini Alin mengambil sebuah boneka yang terlihat mengerikan.
Kesurupan ALIN, tidaklah kesurupan seperti layakanya. ALIN kemasukan 3 roh yang bergentayangan di hutan kayu mati tersebut. Mulanya ALIN bisa di sembuhkan oleh RUSMAN, seorang lelaki bisu yang tinggal di hutan itu. Tapi begitu ALIN kembali ke Jakarta, ALIN kembali kesurupan. Tiba tiba ALIN berubah wajahnya menjadi seoarng kakek kakek, lalu berubah menjadi perempuan desa dan kemudian berubah menjadi anak kecil.
Kejadian ini membuat panik MAYA, ibu ALIN, FELINA dan MARIK. Hari hari ALIN kini sangat mengerikan. Kadang ia terlihat seperti biasa, tapi tiba tiba, dalam keadaan tertentu wajahnya berubah mengerikan dan menteror siapa saja yang ada di dekatnya. FELINA dan beberapa sahabatnya pernah nyaris terbunuh ketika ALIN kesurupan. Bahkan suatu malam, ALIN tiba tiba menghilang, dan ternyata ia muncul di sebuah diskotik lalu menteror lelaki hidung belang yang hendak menyetubuhinya.
ALIN semakin parah kondisinya. FELINA dan MARIK selalu saja bertengkar, karena mereka bertentangan keyakinan. FELINA meyakini ALIN kesurupan karena mengambil boneka yang ada di hutan , sementara MARIK tidak meyakini hal klenik seperti itu. Tapi lambat laun, pertengkaran FELINA dan MARIK malah membuat mereka semakin dekat dan ahirnya mereka saling menyatakan cintanya. Oleh anjuran orang pintar, ALIN harus kembali ke hutan kayu mati itu untuk mengembalikan boneka tersebut, supaya roh yang ada di tubuh FELINA keluar. Ditemani FELINA dan MARIK, mereka berangkat ke hutan kayu mati. Di sana mereka bertemu kembali dengan RUSMAN bersama RUSLI si juru bicara. Mereka mengatakan untuk menyembuhkan itu semua harus memutari hutan kayu mati tepat jam dua belas malam. Nanti mereka akan bertemu dengan lubang besar yang berisi kuburan. Di situ mereka harus meletakkan boneka tersebut pada tempat semula, sebelum matahari terbit. Maka persaratan ini pun di jalankan hingga berhasil, meskipun banyak peristiwa yang di hadapi dan hampir merenggut nyawa meraka.
Setelah semuanya selesai, mereka berpelukan. Mereka amat senang, karena 3 roh yang ada di tubuh Alin sudah menghilang. Kemudian tiba tiba ALIN kembali berubah suaranya, menandakan kalau masih ada roh lain di dalam tubuhnya. Siapakah roh itu? Dia adalah orang yang ada di dekat ALIN. Siapa?
Character
FELINA : 18 tahun, cantik, putih berambut panjang, pemberani, pintar, mahasiswa baru. Sahabat ALIN. Sangat setia dengan persahabatan , hingga apapun dia relakan demi sahabatnya. Jatuh cinta ke MARIK, kakak kelasnya yang ahrinya menjadi pacarnya.
ALIN : 18 tahun, cantik, putih, suka berdiam diri, pemberani, pintar, mahasiswa baru. Sahabat FELINA. Anak dari MAYA. Menjadi sadis dan bisa melakukan apa saja, bahkan membunuh, ketika ia kesurupan.
MARIK : 21 tahun, keren, tampan, Mahasiswa senior, idola di kampusnya, jatuh cinta kepada FELINA. Pemberani dan tidak mempercayai tahayul. Ahirnya berhasil menjadikan FELINA pacaranya.
MAYA : 45 tahun, Ibu dari ALIN. Sangat mencintai ALIN. Seorang single parent yang merelakan apa saja demi anaknya.
RUSMAN : 45 tahun, lelaki bisu dan ompong. Dia adalah penghuni hutan kayu mati, yang menyembuhkan ALIN. Kemudian
terungkap bahwa dia adalah si iblis yang di krim dari neraka.
MASTUR : 35 tahun, bujang lapuk keturunan betawi, tukang kebun di rumah ALIN. Sangat penakut, dan selalu saja beralasan kalau di tugaskan untuk menjaga ALIN. Punya hobby mengintip pembantu. Dan jatuh cinta dengan ONAH pembatu rumah ALIN.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment